Film HUGO : Bukti bahwa Film adalah Bagian dari Mimpi Manusia Zaman Kini


Hugo (Gambar diambil dari sini)
Ada 1 film yang begitu menyentuh. Film Hugo yang disutradarai oleh Martin Scorsese ini telah meraih 5 piala Academy Awards 2012, yaitu kategori Achievement in Art Direction, Best Achievement in Cinematography, Best Achievement in Sound Editing, Best Achievement in Sound Mixing dan Best Achievement in Visual Effects. Film ini digarap dari sebuah novel ilustrasi The Invention of Hugo Cabret karangan Brian Selznick.

Hugo, seorang anak yatim, clock-keeper di stasiun di Paris, dan ahli mesin. Meski masih bocah, banyak hal yang dilaluinya, di luar dugaan.

Ayah Hugo menemukan sebuah mesin tua automata yang rusak di museum tempatnya bekerja. Tapi malang, ayah Hugo meninggal tak lama setelah itu. Hugo yang ingin melanjutkan perjuangan ayahnya untuk memperbaiki mesin robot manusia itu, malah dipungut oleh sang paman yang pemabuk dan tinggal di stasiun.
Gerak-gerik Hugo terbatas karena ia takut dengan aparat yang berjaga di stasiun.

Beruntung Hugo bertemu dengan seorang cewek, Isabella, yang membantunya untuk memperbaiki mesin. Awalnya Hugo tak percaya pada siapapun sejak Hugo mencuri suku cadang di sebuah toko. Dan ternyata itu adalah toko ayah angkat Isabella. Hugo juga tidak sengaja melihat kalung yang dipakai Isabell adalah sebuah kunci yang cocok dengan lubang kunci penggerak automatonnya. Jadilah Hugo dan Isabella menyalakan mesin itu perlahan-lahan. Mesin automaton itu membawa pesan rupanya, berupa gambar sebuah film yang pernah ditonton Hugo dan ayahnya dulu. Tapi apa hubungannya?

Apakah misterinya? (Gambar diambil dari sini)
Hugo dan Isabell mencari tahu semuanya. Tanpa mereka sadari, mereka justru menguak misteri dunia film, tentang seseorang yang pernah mewarnai dunia perfilman dengan karya-karyanya yang memukau. Orang itu tentunya adalah orang besar. Dan orang itu tak lain dan tak bukan adalah ayah angkat Isabella sendiri. Hugo akhirnya tahu, dunia film itu diawali oleh gambar yang bergerak. Film itu menarik, dan film itu adalah rangkulan dari mimpi.

Film ini menyinggung masa pertama kali film dibuat dan reaksi masyarakat terhadap film bisu muncul di tengah-tengah mereka. Menariknya, film ini diolah dari sudut pandang seorang anak kecil berlatar tahun 1930an di kota Paris. Sudut pandang Hugo yang sederhana dan selalu tentang mesin, memberikan penggambaran bawah andai dunia adalah mesin raksasa, tentunya manusia adalah penggeraknya dan sudah punya tugas masing-masing. Hugo tahu apa yang ia lakukan, ia sadar bahwa ia hidup untuk suatu tujuan. Dan tujuan itulah yang terus dicari Hugo lewat mesih automatonnya.

Film ini juga mengingatkanku pada tutur Harry Potter yang rapi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris British. Lalu setting dan gesture pemainnya pun yang klasik begitu rapi. Ini adalah film yang mengagumkan buatku. Dengan efek 3D, film Hugo semakin kuat. Apalagi ada beberapa adegan film bisu yang dipertontonkan, serasa menonton film di dalam film. Dengan begitu, penonton film Hugo diajak untuk melihat perkembangan film dan sejarah pertama kali film dibuat lengkap dengan rol film yang sungguh kuno. Lalu lihat perbedaannya dengan film era digital yang serba 3D saat ini. Film berkembang pesat dalam 1 abad ini. Film adalah bagian penting dalam hidup manusia, karena film adalah bagian dari mimpi-mimpi manusia zaman kini.

Jadi... (Gambar diambil dari sini)

Komentar

Popular Posts