Film Rompis, Puisi Roman Memaku di Hati
Menyenangkan dapat menghabiskan waktu sehari dengan seorang adik yang hanya sesekali datang ke Jakarta. Kami berdua sama-sama ingin menonton film, mungkin bukan film yang berat. Libur akhir pekan 17-an memang harus dihabiskan dengan santai. Akhirnya kami pun memilih film Rompis (Roman Picisan) yang memberikan warna lain dalam kisah cinta remaja masa kini. Apalagi bioskop bulan Agustus digempur dengan film-film horor Indonesia. Aku dan adikku yang kini sudah beranjak remaja itu duduk di row E sebuah studio bioskop. Tanpa berekspektasi apa-apa terhadap film ini--hanya berbekal tahu tentang film jadulnya, sedikit nonton series-nya, suka dengan puisinya--kami dengan serius menonton tanpa berkutik. Akan jadi apa film Rompis ini? Apakah mampu mencerahkan generasi milenial dengan puisi-puisi picisan?! Yang memotivasiku nonton ini karena ada puisi di film Rompis. Sedikit mengingatkan kebangkitan film Indonesia lewat puisi yang diangkat Rangga dalam Ada Apa dengan Cinta? dulu sekali. Ta