Film Ambilkan Bulan : Kerinduan Sajian Kisah Anak-anak


Film musikan anak. (Gambar diambil dari sini)
The Story
Amelia (Lana Nitibaskara) lagi berlibur ke rumah kakeknya di Jawa Tengah. Di sana, ia ketemu Ambar, sepupunya yang suka mengoleksi kupu-kupu seperti dirinya. Amelia tadinya kesepian hidup di Jakarta karena ibunya, Ratna (Astri Nurdin) begitu sibuk, sedangkan ayahnya sudah meninggal. Di tempat kakeknya, Amelia kenalan dengan teman-teman baru, anak-anak desa. Bersama mereka, Amelia menemukan semangat baru.
Siapa sangka, Amelia mengalami petualangan seru bersama teman-teman barunya. Di kampungnya itu ada hutan yang ditakuti anak-anak. Mitosnya sih, hutan itu dikuasai oleh Mbah Gondrong, manusia setengah setan. Tapi berdasarkan cerita Ambar, di hutan itu ada kupu-kupu indah berwarna biru. Saking penasaran, Amelia menerobos masuk ke hutan yang diikuti oleh teman-temannya. Gak taunya mereka nyasar. Lalu mereka pun benar-benar ketemu dengan makhluk yang selama ini dianggap horor, Mbah Gondrong. 

Turn On
Ambilkan Bulan melukiskan imajinasi anak-anak sewajarnya. Sekilas mengingatkan kita pada film Petualangan Sherina (2000). Ada gembira, berantem antarteman, ketakutan yang wajar, serta petualangan yang bikin nyasar. Kisah yang simpel berisi unsur-unsur penting yang pas banget ditonton oleh anak-anak. Kapan lagi anak Indonesia punya tontonan khusus dan punya tempat di film nasional? Film bergenre fantasi musikal ini bakal bikin kamu ikut nyanyi-nyanyi sendiri lho di bioskop. Dari awal sampai akhir film, lagu-lagu ciptaan pengarang lagu anak, almarhum AT Mahmud terus menggema. Bikin merinding, inget masa kecil.

Turn Off
Ada beberapa animasi yang ditampilkan di film ini, seperti kupu-kupu yang beterbangan di hutan, pulau terbang, bulan purnama yang gede (Supermoon) melengkapi imajinasi anak-anak di film ini. Tapi sayang, gambarnya begitu kasar. Selain itu, ide cerita di film ini terasa masih serba nanggung. Kisah di film ini bukan kisah yang baru lho. Apa gak lebih baik lagi kalau cerita film anak-anak nasional lebih dikembangkan dan diseriusi lagi?

Did You Know...?
  Kembali ke tahun 90-an, lagu anak-anak masih berjaya, AT Mahmud boleh bangga dengan karya-karyanya. Tapi kini mungkin beliau sedih karena lagunya mulai terlupakan. Sajian khusus untuk anak-anak pun terasa tersingkir. Setidaknya film ini dapat memicu kebangkitan lagu dan film anak, tentu saja dengan penuh imajinasi, fantasi, ringan dan mendidik.
Ambilkan Bulan ini didedikasikan untuk pengarang lagu anak-anak, almarhum AT Mahmud. Ada 10 lagu beliau yang mengisi musikal di film ini di-recycle oleh 10 penyanyi dan band Indonesia di bawah naungan label Sony Music. Andai Pak AT Mahmud lihat, pasti terharu banget.

Komentar

Popular Posts