[Brides to be Stories] Train Station and Railway
Bride to be...
Di balik hebohnya gaun dan tuksedo pernikahan, kami (aku dan Junisatya) menggiringnya dengan cerita perjalanan. Ini tak seperti cinta super romantis yang diumbar-umbar orang. Kami hanya ingin mengulik bagaimana kisah kami berjalan. Perjalanan. Ya, sebuah kereta pernah mengantar kami dari Jakarta ke Yogyakarta. Itu bukan pertemuan pertama memang. Tapi sejak perjalanan itu, persahabatan terjalin. Belum serius. Belum sangat dekat. Kami hanya menghabiskan waktu bersama, seru-seruan bersama, dan bermain bersama. Seberapa berkesan perjalanan kereta itu? Ya, saat kami menapaki hati lebih serius, perjalanan yang dimulai dari kereta itu menjadi semakin menguatkan kesenangan masing-masing tentang hal unik, klasik, dan cantik. Di situlah aku ingin kembali mengulang rupa awal persahabatan kami dalam balutan rekaman prapernikahan.
Train Station and Railway
The Story
Pada intinya, aku menyukai dunia baca dan sastra, sementara Junisatya menyukai fotografi. Mengambil kesukaan masing-masing, terlintas ide untuk membuat kisahan seperti ini.
Si cewek sedang asyik duduk di sebuah stasiun sambil membaca. Lalu, si cowok sedang sibuk hunting foto di sekitar stasiun itu. Mereka bertemu, berkenalan, dan bercerita. Cerita. Ya, cerita. Stasiun menjadi kisah awal perjalanan mereka. Setelah penantian si cewek tentang kereta yang tak kunjung datang, si cowok datang sebagai kereta itu yang akan membawa si cewek melangkah, berjalan, dan berayun. Ayunan itulah yang akhirnya menjadi torehan cerita dalam suatu perjalanan panjang.
Video and photos by Lockomotion Pictures.
Di balik hebohnya gaun dan tuksedo pernikahan, kami (aku dan Junisatya) menggiringnya dengan cerita perjalanan. Ini tak seperti cinta super romantis yang diumbar-umbar orang. Kami hanya ingin mengulik bagaimana kisah kami berjalan. Perjalanan. Ya, sebuah kereta pernah mengantar kami dari Jakarta ke Yogyakarta. Itu bukan pertemuan pertama memang. Tapi sejak perjalanan itu, persahabatan terjalin. Belum serius. Belum sangat dekat. Kami hanya menghabiskan waktu bersama, seru-seruan bersama, dan bermain bersama. Seberapa berkesan perjalanan kereta itu? Ya, saat kami menapaki hati lebih serius, perjalanan yang dimulai dari kereta itu menjadi semakin menguatkan kesenangan masing-masing tentang hal unik, klasik, dan cantik. Di situlah aku ingin kembali mengulang rupa awal persahabatan kami dalam balutan rekaman prapernikahan.
Train Station and Railway
Filosofi :
Setiap perjalanan itu pasti ada terminalnya. Stasiun cocok menjadi objek terminal klasik yang bertahan dari dulu sampai sekarang. Stasiun melambangkan kekokohan dari bangunan, peron, rel, hingga gerbong kereta. Lalu, kereta selalu dan hanya bisa berjalan di atas relnya, tidak akan meleset dan keluar jalur. Jika sedikit saja keluar jalur, kereta takkan bisa lanjut dalam perjalanan. Begitu juga dengan perjalanan kami: bertahan, berjalan, dan seirama dalam rel yang sejajar.
The Story
Pada intinya, aku menyukai dunia baca dan sastra, sementara Junisatya menyukai fotografi. Mengambil kesukaan masing-masing, terlintas ide untuk membuat kisahan seperti ini.
Si cewek sedang asyik duduk di sebuah stasiun sambil membaca. Lalu, si cowok sedang sibuk hunting foto di sekitar stasiun itu. Mereka bertemu, berkenalan, dan bercerita. Cerita. Ya, cerita. Stasiun menjadi kisah awal perjalanan mereka. Setelah penantian si cewek tentang kereta yang tak kunjung datang, si cowok datang sebagai kereta itu yang akan membawa si cewek melangkah, berjalan, dan berayun. Ayunan itulah yang akhirnya menjadi torehan cerita dalam suatu perjalanan panjang.
Intinya, menunggu bikin asyik aja. Pada saat menunggu itu, banyak hal yang kita lakukan meski awalnya membosankan. Tapi akhirnya kita bisa jalan bareng membuat sesuatu jadi menarik.
Video and photos by Lockomotion Pictures.
Wahhh, filosofinya lucu :))
BalasHapusSepagian ini baca brides-to-be-stories series, dan aku jadi baper eh laper muahahaha.
BalasHapusomnduut.com
Eh eh ada Om Ndut lagi mampir. Kalau laper, nyeruit yuk. Siapa tau ada yang nemenin nanti. Hilang deh bapernya :)))
Hapus