Makan Siang di Sapu Lidi Sawah, Lembang
Lembang selalu menarik. Jangan heran kalau libur akhir pekan di sana, jalanan sungguh padat. Dengan pengembangan objek wisata yang beragam, Lembang nyaris tak pernah sepi lagi. Kota ini menjadi tujuan alternatif weekend escape menarik rakyat Jakarta, termasuk aku. Nah, kalau ke Lembang, yang jadi PR adalah mencari restoran untuk makan siang. Pada akhir pekan, jalanan Lembang pasti padat. Jika ingin makan siang, kita sudah harus punya radar resto atau warung terdekat sebagai tempat pemberhentian.
Kali ini aku mampir ke Sapu Lidi Sawah yang mengutamakan jenis makanan khas Sunda dengan saung-saung di pinggir sawah. Karena aku datangnya segerombol, alias rame-rame, kami sadar diri untuk reservasi tempat dulu sehari sebelumnya. Sapu Lidi Sawah pada akhir pekan luar biasa ramai. Jadi yang mau makan, harus masuk waiting list dulu.
Nah, apa yang membuat orang-orang rela menunggu bahkan sampai 1 jam untuk bisa makan di Sapu Lidi Sawah? Mari aku jelaskan beberapa di antaranya.
Dari namanya saja sudah Sapu Lidi Sawah. Membayangkan makan lahap di pinggir sawah bikin aku kangen kampung nan jauah di mato. Suasananya tenang karena jauh dari jalan raya. Resort didekorasi senyaman mungkin. Angin semilir menggelitik perut yang keroncongan. Ada jalan-jalan setapak menuju saung yang sudah seperti rumah-rumah kecil di kampung.
Restoran khas Sunda ini punya saung-saung yang nyaman dan berada di pinggiran sawah, danau kecil, dan pinggir kali. Aku memilih saung di pinggir kali dengan suara percikan air yang bikin makan siang jadi syahdu. Ada pentungan kecil yang digantung di setiap saung. Gunanya untuk memanggil waiters datang, siapa tahu makanannya kurang dan kita mau nambah. Kalau kamu rindu makan di saung-saung seperti ini, Sapu Lidi Sawah mengobati rindu itu. Karena lokasi resto ini cukup luas, antara saung yang satu dengan saung yang lain tidak terlalu rapat. Jadi kita bisa berceloteh riang sambil makan siang tanpa ada yang harus mengeluh, "Sssst, berisik!"
Nggak terhitung ada berapa saung di Sapu Lidi Sawah. Yang pasti lokasinya luas. Sehabis makan, aku berjalan-jalan mengitari area resto resort ini. Ada halaman rumput yang luas untuk jalan-jalan keluarga, ada danau, dan sungai kecil. Disediakan toilet dan musala yang harus ditempuh dengan naik sampan. Sapu Lidi Sawah juga menyediakan resort penginapan di samping restorannya. Katanya, di area resort, ada danau yang lebih besar lagi dan bisa menyewa perahu untuk sekadar berkeliling menghirup udara alam Lembang yang segar. Rasanya setelah makan, tidak mau ke mana-mana.
Tapi, serius, harga makanan di sini termasuk standar menurutku. Sapu Lidi Sawah bisa jadi satu kuliner paling dicari keluarga saat ke Lembang. Dan, aku pun begitu.
Kali ini aku mampir ke Sapu Lidi Sawah yang mengutamakan jenis makanan khas Sunda dengan saung-saung di pinggir sawah. Karena aku datangnya segerombol, alias rame-rame, kami sadar diri untuk reservasi tempat dulu sehari sebelumnya. Sapu Lidi Sawah pada akhir pekan luar biasa ramai. Jadi yang mau makan, harus masuk waiting list dulu.
Nah, apa yang membuat orang-orang rela menunggu bahkan sampai 1 jam untuk bisa makan di Sapu Lidi Sawah? Mari aku jelaskan beberapa di antaranya.
1. Suasana di Sapu Lidi Sawah bikin kangen kampung
Dari namanya saja sudah Sapu Lidi Sawah. Membayangkan makan lahap di pinggir sawah bikin aku kangen kampung nan jauah di mato. Suasananya tenang karena jauh dari jalan raya. Resort didekorasi senyaman mungkin. Angin semilir menggelitik perut yang keroncongan. Ada jalan-jalan setapak menuju saung yang sudah seperti rumah-rumah kecil di kampung.
2. Ada banyak pilihan saung dengan beberapa pemandangan
Restoran khas Sunda ini punya saung-saung yang nyaman dan berada di pinggiran sawah, danau kecil, dan pinggir kali. Aku memilih saung di pinggir kali dengan suara percikan air yang bikin makan siang jadi syahdu. Ada pentungan kecil yang digantung di setiap saung. Gunanya untuk memanggil waiters datang, siapa tahu makanannya kurang dan kita mau nambah. Kalau kamu rindu makan di saung-saung seperti ini, Sapu Lidi Sawah mengobati rindu itu. Karena lokasi resto ini cukup luas, antara saung yang satu dengan saung yang lain tidak terlalu rapat. Jadi kita bisa berceloteh riang sambil makan siang tanpa ada yang harus mengeluh, "Sssst, berisik!"
3. Lokasi restoran luas
Nggak terhitung ada berapa saung di Sapu Lidi Sawah. Yang pasti lokasinya luas. Sehabis makan, aku berjalan-jalan mengitari area resto resort ini. Ada halaman rumput yang luas untuk jalan-jalan keluarga, ada danau, dan sungai kecil. Disediakan toilet dan musala yang harus ditempuh dengan naik sampan. Sapu Lidi Sawah juga menyediakan resort penginapan di samping restorannya. Katanya, di area resort, ada danau yang lebih besar lagi dan bisa menyewa perahu untuk sekadar berkeliling menghirup udara alam Lembang yang segar. Rasanya setelah makan, tidak mau ke mana-mana.
4. Menu makanannya enak
Sapu Lidi Sawah menyediakan menu makanan khas Sunda. Aku sempat kalap makan di sini. Sambalnya, sayur, goreng-gorengan, semua mantap. Waktu yang terbuang karena macet-macetan akhir pekan di Lembang dan harus masuk daftar tunggu sebelum bisa duduk di saung ini akhirnya terbayar dengan perut kenyang. Sundanese food is good as always and the price is worth it.Tapi, serius, harga makanan di sini termasuk standar menurutku. Sapu Lidi Sawah bisa jadi satu kuliner paling dicari keluarga saat ke Lembang. Dan, aku pun begitu.
Suasananya tenang dan adem banget ya.... Recomended gak kalau buat fam ghat
BalasHapusTempatnya luas. jadi memang dikondisikan untuk fam ghat juga kok.
HapusNasinya diwadahin kayak gitu enak, jadi bisa nambah. Selalu galau kalau ke resto yang cuma dikasih nasi secumpuk, dan kalau mau nambah mesti bayar hahahahaha
BalasHapusWah di sini puas kenyang, hati senang om...
HapusKangen Lembang. Ya ampun, malah aku kangen liburan! Huaaaaa..
BalasHapusFoto ikan gorengnya menggoda :(
Ayo liburan lagi :)
HapusDuh udah lama gak kesini. Kadang males ke Lembang karena macet. Padahal bisa lewat parongpong. Nanti dijadwalkan kesini lagi ah. Makasih udah posting bikin ngiler. Hahaha
BalasHapuslap iler dulu Kang :D
HapusKami pernah ke Sapu Lidi & iya setuju tempatnya kampung bgt, makanan enak-enak, & lucu deh tempatnya. Apalagi pas padinya udah gede-gede tinggal dipanen, serasa di sawah beneran aja makannya hehehe :)
BalasHapusSemoga tempat makan ini tetap asri ya Kak...
Hapusmakananya endeus neh kak.. krain banyak sapu lidinya.. ehhe
BalasHapusAda monument sapu lidi sih di area depan. :D
HapusPentungannya bentuk cabe bukan mbak? Ahaha.
BalasHapusLuamayan juga ya klo kebelet lalu harus naik sampan terlebih dahulu. Bisa-bisa keluar di jalan ��
Hahaha. Nah itu dia. Aku juga mikir, kalo kebelet., repot juga ya. Mending nyebur sekalian di danaunya. :))
HapusWahhh
BalasHapusMenghilangkan lapar dab jenuh kerja pas bgt nih tempatnya
Iya betul Kak. AKu rekomendasikan Sapu Lidi Sawah nih buat yang dekat-dekat Lembang.
HapusSaya pernah makan di sini, mbak tahun 2010.
BalasHapusSaya suka sayur orak ariknya. Enak.
Aku nggak nyobain sayur orak-arik. Tapi sayur asemnya mantep lho.
HapusAlhamdulillah rumah makan ini masih bertahan sampai sekarang. BTW, theme blog kita kok mirip ya? Sehati hehehe
BalasHapusSerupa tapi tak sama ya Mba. Hehehe
HapusDuh, tempatnya bikin mager. Rasanya kalau udah sampai di situ, harus berlama-lama hehe. Ciyeee weekend-an di Bandung x)
BalasHapusAda rekomendasi tempat asik di Bandung lagi gak kak?
HapusKangen Lembang.. Kamu gak sekalian nginep, kak?
BalasHapusCheers,
Dee - heydeerahma.com
Pengennya sih nginep di sana. Tapi masa sama rombongan sekantor? Nanti aja deh cari waktu lagi, siapa tau bisa sekalian honeymoon. *lha
Hapus