Seandainya : Mari Berandai-andai

Seandainya (Gambar diambil dari sini)
Cinta (Dinda Hauw) sangat takut dengan hujan dan petir. Hal ini menjadi hal yang menyebalkan buat Arkana (Chris Laurent), temannya. Tapi siapa sangka justru petir dan hujanlah yang makin mengakrabkan mereka. Saat hubungan mereka semakin dekat, ayah Cinta (R. Suwandanata) gak setuju. FYI, ayah Cinta ini gagu lho. Jadi Cinta dibesarkan dalam kesunyian. Nah, saat dia ketemu Arkana yang hobi main piano, hidup Cinta jadi lebih bergairah. Tapi sayang, ayahnya gak suka sama Arkana. Dia menganggap semua anak laki-laki itu berandal.

Mulanya Cinta berontak. Dia mulai sering keluar malam tanpa izin, bahkan gak segan berbohong pada ayahnya demi bisa ketemu sama Arkana. Tapi pada akhirnya ketahuan juga tuh. Ayah Cinta marah besar. Ia marah dalam kebisuannya. Cinta berusaha membela diri tapi ayahnya gak mau tahu. Sampai akhirnya kondisi tubuh Cinta drop. Cinta pun bertekad menjauhi Arkana karena arti ayah baginya lebih penting.

Arkana gak habis pikir kenapa Cinta menghindarinya. Tapi akhirnya Arkana tahu, Cinta menjauhinya karena hidupnya gak lama lagi. Apa yang terjadi pada Cinta gak akan disangka-sangka oleh Arkana. Sebaliknya, apa yang dilakukan Arkana juga gak akan disangka-sangka oleh Cinta.

Film yang disutradarai Nayato Fio Nuala ini bisa makin sweet kalo dialognya gak klise. Romansa Cinta dan Arkana kalah sama karakter kuat dari sosok ayah Cinta yang gagu. Bahasa isyarat yang digunakan R. Suwandanata dalam peran ayah Cinta begitu lancar, sehingga karakternya lebih mencuri perhatian penonton. Emm, Seandainya produksi Rapi Films memang membuat kita berandai-andai, andai Cinta dan Arkana mampu memberikan chemistry kuat di awal cerita.

Facts:
Seandainya adalah film penuh air mata. You-know-what, pemeran Cinta, Dinda Hauw, gak butuh cairan bantuan untuk memancing air mata. Saking menjiwai karakternya, Dinda nangis beneran lho saat syuting. Sampai-sampai, pemeran ayah Cinta bilang kalo Dinda itu mesin air mata.

Komentar

Popular Posts