Penginapan Asri dan Nyaman a la Pawon Cokelat Guest House

Hujan mengguyur Kota Yogyakarta sore itu. Aku dan Junisatya sedang berada di Kota Gudeg itu untuk beberapa hari, demi menghadiri hajatan sahabat, menyemarakkan HUT Yogyakarta, dan sekaligus merayakan ulang tahunku. Berada di Jogja memang selalu meninggalkan kesan bagiku.

Kami hanya menyewa motor untuk berkeliling Jogja. Lalu hari itu, hujan mengguyur kota begitu awetnya. Kami sempat berteduh beberapa kali di pinggir jalan, sekembalinya dari Prambanan dan Mangunan, dua destinasi yang lokasinya jauh dari pusat Kota Jogja. Badan sudah kuyup, semangat mengendur, dan super lelah, tak ada yang lebih kudambakan selain mandi air hangat dan kasur. Junisatya akhirnya memacu motornya menembus gerimis ke arah Malioboro.

Kami menginap di Pawon Cokelat Guest House yang berada persis di sebuah gang di Malioboro. Junisatya mengarahkan motor ke Jalan Sosrowijayan, lalu terus menuju gang pertama di sebelah kanan. Aku turun dari motor dan Junisatya mematikan mesin motor. Kami berjalan masuk ke gang itu sembari menuntun motor, masih dalam keadaan hujan rintik. Di depan gang sudah ditulis sebuah aturan bahwa gang ini adalah area bebas mesin kendaraan bermotor. Ini juga berlaku di hampir semua gang di kawasan permukiman Yogyakarta. Jadi, tidak peduli hujan turun begitu awet, jika lewat gang ya kami harus mematikan mesin motor. Rasanya tenaga ini mau habis disedot dinginnya malam. Pawon Cokelat berada di paling ujung gang itu.

Pawon Cokelat Guest House
Ini dia Pawon Cokelat Guest House.

Pawon Cokelat Guest House
Instalasi depan Pawon Cokelat Guest House.

Kedatangan kami disambut oleh seorang staf laki-laki yang berjaga di front desk. Aku menitipkan helm yang basah dan kunci motor. Dengan baik hati dan penuh pengertian, Mas (yang aku lupa menanyakan namanya) membantu memarkirkan motor. Aku dan Junisatya langsung menuju kamar di lantai 2. Kamar kami persis menghadap ke balkon depan Pawon Cokelat. Pintu kaca bening merupakan akses utama menuju kamar.

Aku langsung merebahkan badan di atas kasur. Lega sekali sudah sampai di kamar mungil dengan nuansa industrialis ini. Setelah mandi air hangat, staf yang menyambut kami di pintu depan mengantarkan dua cangkir minuman cokelat hangat untukku dan Junisatya. Wangi cokelatnya menggoda dan sukses menyempurnakan kehangatan malam itu. Pawon Cokelat Guest House memang juara dalam menyajikan secangkir hot chocolate. Cokelatnya kental dan rasanya pas.

Pawon Cokelat Guest House
Ini kamarku.

Pawon Cokelat Guest House
Hot Chocolate khas Pawon Cokelat.

Pawon Cokelat berkonsep guest house yang memiliki hanya 10 kamar. Karena berlokasi dekat dengan Malioboro, Pawon Cokelat nyaris tak pernah sepi. Dengan dekorasi dan instalasi yang berbau industrialis, Pawon Cokelat memberikan ruang ternyaman bagi para tamu yang menginap di sini. Suasananya sungguh homey. Itu yang kurasakan pagi hari saat membuka pintu kamar. Meski berada di dalam gang, guest house ini tidak pengab. Nuansa landscape di depan kamar membuat guest house lebih asri. Pot-pot tanaman memenuhi setiap sudut dan sisi teras bangunan. Bahkan ada vertical garden di sisi tembok lobi yang menjulang hingga menyentuh langit-langit lantai 2. Pagi-pagi sekali, aku mematikan AC kamar dan membiarkan udara pagi yang segar masuk ke dalam kamar.

Aku leyeh-leyeh di kamar sampai pukul 8. Saking nyaman dan segarnya suasana pagi hari di Pawon Cokelat, aku tidak mau melakukan apa-apa hari itu. Tapi kami harus sarapan. Jadilah aku turun ke kafe dekat dengan lobi dan pantry. Tidak ada cokelat pagi itu. Sembari menunggu sarapanku yang sedang disiapkan di pantry, aku menyeduh teh hangat untuk membangun mood. Melihat dekorasi cafe yang unik, penat hujan-hujanan hari sebelumnya luntur sudah. 

Pawon Cokelat Guest House
Pagi yang segar di Pawon Cokelat.

Menu sarapan di Pawon Cokelat Guest House
Menu sarapan Indonesian mix American.

Pawon Cokelat Guest House
Kafe cozy di Pawon Cokelat.

Ada dua menu sarapan yang disediakan di guest house ini, menu Indonesian dan American. Pilihan menu sarapan sudah diberikan ke para tamu saat check in. Jadi saat sarapan tiba, semua sudah tersedia untuk kita. Aku tentu saja memesan nasi goreng saja biar kenyang, sedangkan Junisatya memilih omellette dengan topping sosis serta grill tomato. Kalau kamu ikut menginap di sini, kamu tidak perlu sungkan meminta air hangat atau air dingin ke pantry. Karena ini guest house, suasananya lebih friendly, kok.

Sisa waktu hari itu kuhabiskan di beranda lantai 2 yang merupakan public space yang dilengkapi wifi yang kencang di guest house ini. Aku sempat menyusuri tangga hingga lantai 3 yang merupakan rooftop. Ada meja dan bangku juga di rooftop ini yang pasti asyik dijadikan lokasi santai menjelang malam. Aku dapat bocoran dari Bu Eki, pemilik Pawon Cokelat, bahwa nanti Desember 2017 akan dibuka Chocolate Cafe di rooftop ini. Nggak salah memang namanya Pawon Cokelat, suguhan cokelat hangat di guest house ini sudah teruji rasanya. Apalagi dulu sebelum guest house ini ada, Pawon Cokelat itu justru merupakan toko cokelat. Oleh karena itulah, pemilik guest house ini ingin memadukan hospitality dengan kafe cokelat sesuai filosofi Pawon Cokelat tentang cokelat yang menjadi sumber kehangatan dan energi.

Pawon Cokelat Guest House
Ruang santai di Pawon Cokelat.
Pawon Cokelat Guest House
Nuansa nyaman terlihat dari sini.

So far, menginap di Pawon Cokelat memberikan tingkat kenyamanan yang super. Kalau kamu mencari tempat menginap yang tenang, asri, nyaman, dan budget rendah tetapi masih di pusat kota, Pawon Cokelat Guest House adalah tempat yang tepat. Staf guest house juga sungguh ramah. Kamu tinggal jalan kaki dari jalan Malioboro dan masuk gang kecil untuk sampai ke guest house ini. Dengan rate berkisar IDR 325.000, kamu sudah bisa tidur dengan nyenyak, tidak jauh dari pusat kota, sarana transportasi gampang, dekat dengan stasiun dan halte transjogja, serta berada di antara pusat jajanan.

Thank you, Pawon Cokelat, for your kind hospitality.


Pawon Cokelat Guest House

Booking information : Eki Rahmawati 087878809008
Website : www.pawoncokelat.com
Email : info@pawoncokelat.com
Instagram : @pawoncokelat

Komentar

  1. Oalaah , sempet ujan2an toh hanum? Kalau di IG keliatannya indah2 aja. Hehehe. Seru juga tempatnya ya. Lokasi strategis Dan nyaman. Mereka Coklat produksi sendiri ? Curiga nanem sendiri ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. AKu juga curiga nanem sendiri. hahahha. Tapi menarik nih, biasanya kan orang pengen bikin coffee café, nah ini si pemiliknya pengen bikin chocolate café. Mereka punya racikan cokelat sendiri, makanya enak. Love banget sama cokelatnya.

      Hapus
  2. Tadinya, aku mau extend lama dan menginap di penginapan kecil namun cantik kayak La Pawon ini. Sayang sama panitia gak boleh, jadi mesti pulang huhuhu.

    Aku belom ke Malioboroooo. Sepupuku yang liburan di saat yang bersamaan malah menginap di sekitaran sana. Bahagia mereka liat banyak pedagang di sekitar situ hahaha

    omnduut.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita nggak jadi ketemu karena perbedaan waktu dan kasta ya. :D

      Hapus
  3. Habis eksplorasi, hujan-hujanan naik motor, menikmati Dua coklat hangat Bersama sang Belahan Jiwa, menikmati Dua coklat hangat Bersama sang Belahan Jiwa, heavenly. Walau Capek aku bisa membayangkan bahagianya ����

    BalasHapus
  4. Wah pernah nginep di Pawon Cokelat juga tahun kemarin. Tempatnya emang lucuuuu, gaya industrial banget. Saya sampe cari tau profil pemiliknya hehehe. Yg saya gak suka kamar mandinya. Showernya butut :D air panasnya gak kerasa. Tivinya mati. Dan kunci kamar patah :D wkwkwk sungguh hari yg sial waktu itu heuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti kamu harus ke sini lagi dalam waktu dekat. Tunggu café nya jadi aja, biar sekalian staycation cantik ditemani hot chocolate. :)

      Hapus
  5. Aku baru tau kalau ada banyak gang di jogja yg harus mematikan mesin kendaraan kalau melewatinya. Belum pernah mampir ke gang yg begitu.


    Itu 325.000 untuk maksimal 2 orang ya?

    BalasHapus
  6. Aaaaaargh aku suka banget sama desain interior industrialis! Nyaman, hangat, tapi maskulin. Kamar, sarapan, sama ruang santainya suka semua kak. Jadi pengen nginep di sini.

    Anyway, selamat ulang tahun ya, telat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasi kakaaa. Kalau ke Jogja, jangan lupa nginap di sini. Cari penginapan murah, gak jauh dari jantung kota Jogja (yang jajanannya juga murah), Pawon COkelat bias jadi pilihan.

      Hapus
  7. Aku diceritain temenku yang nginep di sini katanya seru. Apalagi aku sendiri penggemar coklat. Boleh deh next trip aku nginep sini :D

    Btw menu yang disebut Amerika tersebut istilahnya Makanan Kontinental.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seru. Untuk menu Amerika, memang tertulis begitu di daftar menu. Jadi aku nulis apa yang ditawarkan. Bener juga sih, namanya lebih ke menu continental, ya. Mungkin bisa jadi masukan buat manajemen Pawon Cokelat. :)

      Hapus
  8. Penginapannya menarik nih, kayaknya seru juga sambil cemal cemil cantik coklat.
    Tapi kayaknya ga ada tempat parkir ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, lokasi Pawon Cokelat ini memang di dalam gang paling ujung pulang. Tidak disediakan parkiran mobil. Cuma ada lahan parkir untuk motor. Tapi justru ini bikin guesthouse ini jadi tenang dan asri banget. Nggak terlalu riuh sama suara mesin mobil atau motor.

      Hapus
  9. Cocok nggak ya kalau bawa anak-anak nginep ke ditu? Dari ujung gang sampai ke lokasi jauh nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cocok kok Kak. Malah lebih tenang dan nyaman buat bawa keluarga ke sana. Nggak terlalu jauh lokasinya, bahkan begitu keluar gang, langsung jalan Malioboro.

      Hapus

Posting Komentar

Popular Posts