Switzerland, It's not just a Dream
Aku belum sempat benar-benar bermimpi akan berada di sana. Saat pembicaraan tentang Swiss ini tahun lalu, aku tidak terlalu berharap. Mungkin selintas aku durhaka karena mengabaikan rencana ibuku itu. Ini adalah mimpinya, bukan mimpiku. Tapi tentu saja mimpi itu akan jadi bagian dari diriku juga. Ya, ibuku punya mimpi, membawa grup pertunjukannya keliling dunia. Mimpi itu sudah lama, dan baru benar-benar digerakkan tahun lalu.
Kemudian, kata Swiss terlintas. Peluang itu muncul. Kesempatan tak datang 2 kali. Di Basel, Swiss, akan digelar acara tahunan, Festival Kebudayaan Dunia dengan nama MUBA (Mitten im Erlebnis). Grup ibuku, Galang Performing Art diundang mewakili Indonesia untuk menampilkan kesenian tradisional Sumatera Barat. Dari Indonesia, ada 4 perwakilan yang akan tampil, Bali, Jawa Timur, Jakarta, dan Sumatera Barat. KBRI Di Swiss sudah siap menyambut kedatangan kami tanggal 27 Februari 2013.
Pra keberangkatan, ibuku sebagai pimpinan produksi sibuk menggarap karya terbarunya di bidang tari tradisional. Sementara aku justru mempersiapkan tetek bengek keberangkatan, mulai dari visa, surat surat untuk kementerian, dokumentasi pra keberangkatan, set video untuk perlengkapan di sana.
Tangal 26 Februari 2013 berangkatlah aku dan rombongan kesenian ibuku. Tim kami ber-8 orang, plus tim keuangan serta perwakilan dari dinas pariwisata dan DPRD yang mendampingi.
Aku benar-benar tidak menyangka akan berangkat ke tanah Eropa. Impian ibuku terwujud, dan mimpiku untuk menyentuh Eropa pun tersaluri. Aku bangga dengan ibuku. Aku sangat menikmati perjalanan ini. Switzerland in my dream. Switzerland is coming true. There I am. Coldy, cloudy, but I'm really excited to be there. Enjoy the journey, enjoy the story.
amazing..:)
BalasHapus