[Review] Film Merindu Cahaya de Amstel: Film Spiritual Journey untuk Remaja

Akhirnya aku nonton film Indonesia lagi di bioskop. Bioskop memang sudah beberapa bulan terakhir ramai lagi, entah itu karena beberapa film Marvel dan film Hollywood lainnya yang menarik peminat. Namun, film Indonesia belum bergeliat lagi. Harus ada yang film yang benar-benar 'boom' untuk menarik penonton berbondong-bondong datang ke bioskop.

Mungkin ini bisa jadi salah satu alternatif film yang bakal mengundang penonton banyak banget, Merindu Cahaya de Amstel.

Merindu Cahaya de Amstel merupakan drama yang banyak muatan religi untuk remaja. Aku sudah melihat trailer-nya wara-wiri di socmed. Awalnya aku pikir ini seperti film romansa-religi kebanyakan. Jadi, saat aku dapat undangan press screeninyg film ini, aku nggak berekspektasi apa-apa. Namun, surprisingly, film ini sangat menarik buat ditonton, ini sejumlah alasannya.

Review Film Merindu Cahaya de Amstel (2)



1. Konflik berlapis 3 karakter

Ini salah satu hal yang di luar ekspektasiku. Film ini menceritakan seorang gadis Belanda bernama Siti Khadija (Amanda Rawles) yang menjadi mualaf dan berhijab. Ia bertemu dengan Nicholas (Bryan Domani), seorang fotografer dan Kamala (Rachel Amanda), mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Amsterdam. Nicholas sangat tertarik pada penampilan Siti Khadija yang berhijab dan seakan bercahaya. Ia ingin mengulik bagaimana kehidupan muslim perempuan di Eropa melalui Siti Khadija. Ternyata ada cerita mengharu-biru di balik perjalanan Khadija memeluk Islam. 

Saat menonton film ini, aku berpikir konflik hanya akan berpusat pada tokoh utamanya. Ternyata aku salah. Merindu Cahaya de Amstel punya cara sendiri untuk merangkai konflik hingga bikin merinding. Ada 3 karakter utama yang sama kuatnya di film ini. Karakter cinta segitiga seperti biasa. Namun, hebatnya, cara karakter beraksi dan bereaksi terhadap masalah yang dihadapkan kepada mereka membuat plot film ini semakin kuat.


2. Akting Amanda Rawles makin memikat memerankan Siti Khadija Venhoveen

Aku sudah beberapa kali menonton film-film yang dibintangi Amanda Rawles. Dan, kali ini aku akui, acting skill Amanda Rawles makin terasah. Dia juga tampak memesona sekali memerankan gadis Belanda mualaf bernama Siti Khadija. Wajahnya mulus dan bule banget. Dialognya pun sengaja terdengar patah-patah sebagai penguat karakter Khadija yang orang Belanda tapi bisa berbahasa Indonesia. Tanpa peran Amanda Rawles di Merindu Cahaya de Amstel, filmnya tidak akan sebercahaya ini.

Review Film Merindu Cahaya de Amstel (3)- photo credit: idntimes


3. Dialog yang tidak menggurui

Ada beberapa dialog yang kusuka di film ini. Hebatnya, dialog-dialog yang bermuatan nilai Islami ini sama sekali tidak menggurui. Tampaknya tim produksi film Merindu Cahaya de Amstel sangat berhati-hati menggarap film ini, khususnya muatan Islaminya. Jangan sampai dialognya terdengar menggurui. Mereka berhasil.

Ada dialog menggugah, "Memilih Islam adalah keputusan terbaik di hidupku," yang diucapkan oleh Siti Khadija. Aku sedikit merinding saat mendengar ini setelah penjabaran karakternya yang kuat sekali.

Review Film Merindu Cahaya de Amstel (1)- photo credit: idntimes


4. Film bertema spiritual journey

Merindu Cahaya de Amstel lebih tepatnya mengangkat tema mengenai spiritual journey. Setiap orang punya spiritual journey-nya masing-masing dan berbeda. Hal ini dapat dilihat dari 3 karakter utamanya yang punya masalah berbeda, konflik berlapis, hingga mereka menghadapi spiritual journey-nya masing-masing. Ada Siti Khadija, Kamala, dan Nicholas. Ketika mereka menemukan Islam dengan cara berbeda, saat itulah bagian paling merinding dalam film ini. Itu yang membuat film ini menarik.

Review Film Merindu Cahaya de Amstel (4)

Kalau kamu penasaran, kamu bisa datang ke bioskop untuk langsung menonton film yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu ini mulai tanggal 20 Januari 2022. Film ini diangkat dari novel best seller Arumi E berjudul sama. Jadi tentu punya dialog-dialog yang indah dan menggugah. Jadi, film ini worth to watch, khususnya bagi remaja dan dewasa muda. Dijamin kamu akan merinding di beberapa adegan yang menuju klimaks. Ada alunan musik dari Melly Goeslaw berjudul "Tabu" yang dinyanyikan oleh Brisia Jodie yang membuat film ini semakin memikat.

Kutipan Quote Film Merindu Cahaya de Amstel


Islam menempatkan posisi wanita sangat agung, dan dengan hijab wanita lebih terjaga, lebih terhormat. Begitulah cara Islam menjaga wanitanya. Bersih dan suci.

Allah membuat rencana untuk pertemuan kita dengan seseorang, karena Allah selalu tahu yang terbaik untuk hidup kita. Tidak ada yang namanya kebetulan. Semua sudah rencana-Nya.

Jangan sedih. Sesungguhnya kau yang paling tinggi derajatnya karena kau orang-orang yang beriman. Orang beriman tidak pernah takut, tidak sedih berlarut-larut. Ia tahu Allah selalu bersama dengannya. Ia tahu Allah selalu sayang padanya dan pasti menolongnya.

Aku yakin memeluk Islam adalah keputusan terbaik dalam hidupku.

Setiap pertemuan dan cinta yang datang, pergi, lalu berlabuh dalam hidup kita adalah takdir terbaik dari Allah.

Komentar

Popular Posts