Review Nonton Charlie's Angels 2019, Beli Tiket Via M-Tix

Bicara Charlie's Angels, artinya bicara topik film yang dapat dibahas lintas generasi. Iya, kan. Bagi anak generasi 90-an, tentu tahu aksi laga 3 cewek agen rahasia ini, walaupun dulu aku belum ngerti-ngerti banget siapa mereka. Tapi setidaknya aku tahu bahwa ada 3 cewek bisa jadi agen rahasia saja sudah keren. Ada 2 film Charlie's Angels yang booming tahun 2000 dan 2003. Saat itu aku umur berapa, ya? Masih SD-SMP sepertinya. Poster mereka ada di berbagai majalah dan dipajang juga di beberapa tempat. Pada masa itu, meski aku nggak ngerti-ngerti amat dengan film laga--(ngertinya cuma Doraemon, Boboho, dan AADC)--siapa yang nggak kenal dengan Charlie's Angels. Lalu akhirnya filmnya ditayangkan di stasiun TV berkali-kali. Jadi kalau bicara Charlie's Angels, tentu bicara film legendaris tahun 2000-an.

Eh, ternyata, Charlie's Angels sendiri lebih tua lagi umurnya. Karakternya merupakan serial TV terkenal pada tahun 1971. Duh, itu kan zaman ibu-bapakku baru remaja. Terlihat, kan, bagaimana gap generasi bersatu kalau ngobrolin Charlie's Angels. 

Saking legendarisnya para Angels ini, aku baru saja nonton versi kekinian Charlie's Angels. Akhirnya aku bisa menikmati film ini, lebih fresh dan pemainnya familiar. Ada Kristen Stewart sebagai Sabina, Naomi Scott sebagai Elena, dan Ella Balinska sebagai Jane.

Nonton Charlie's Angels and M-Tix 3 - source: charliesangels.movie

Charlie's Angels 2019 dan M-Tix - source: liputan6.com

Charlie's Angels 2019 bercerita tentang Townsend Agency yang sudah memperluas jaringan perekrutan para gadis-gadis berbakat dari berbagai negara. Beberapa Angels dipimpin oleh para Bosley. Ada banyak Angels muncul. Secara tidak sengaja, Sabina dan Jane yang belum begitu kenal dekat harus bahu-membahu menjalani misi baru: menyelamatkan Elena dari sindikat mafia. Elena ternyata semacam 'harta karun' karena cerdas di bidang IT. Dia juga yang jadi otak penemu benda semacam prototipe energi yang ternyata bisa menjadi senjata pembunuh massal. Karena itulah nyawanya terancam. Satu Bosley meninggal saat misi penyelamatannya. Kemudian, karena telah terlibat dalam adegan kejar-kejaran, mau tidak mau Elena ditarik sebagai Angels. Meski nggak punya kemampuan beladiri, Elena bisa diandalkan untuk menjebol berbagai sistem keamanan.

Aku suka sekali dengan versi Charlie's Angels 2019. Aku penasaran dengan aksi laga Kristen Stewart di film ini. Dan, ternyata Kristen Stewart benar-benar menjadi komedian yang punya ocehan-ocehan tepat sasaran di sela-sela aksi laganya. Meski masih mempertahankan ekspresi datar yang elegan ala Bella Swan di Twilight Saga, setidaknya kali ini Kristen Stewart lebih luwes bergerak dengan image tomboy sebagai Sabina. Kurasa, ini menjadi film comeback Stewart yang sukses ia perankan berbeda.

Nonton Charlie's Angels and M-Tix - Source: charliesangels.movie/

Lalu, predikat keren banget aku berikan untuk Naomi Scott. She is not Princess Yasmin "Aladdin" anymore. Masih ingat sekali di kepala tentang visualisasi live action Aladdin karena baru beberapa bulan lalu tayang di bioskop. Bahkan aku masih suka mendengar lagu OST-nya di Spotify dan sering pula muncul di radio. Nah, Princess Yasmin yang lemah, tapi tegas, yang anggun, tapi ternyata cerdas sangat berbeda dengan karakter Elena di Charlie's Angels. Naomi berhasil keluar dari perannya di Aladdin dan menjelma menjadi 'hacker terbaik di dunia' versinya. Karakter Elena sengaja dibuat punya jiwa pemberontak, penuh perlawanan, tetapi tetap tertutup dengan gestur anggunnya. Siapa sangka kalau cewek cantik ini bisa saja menghancurkan dunia dalam sekejap, bukan? Prototipe energi yang dia ciptakan bisa membunuh banyak orang dalam hitungan detik karena jangkauannya begitu luas. Nggak heran kalau nyawa Elena menjadi taruhannya.

Unsur komedi di Charlie's Angels adalah satu hal yang sangat menghibur. Chemistry 3 Angels baru ini menjadi sangat kuat padahal masing-masing punya latar belakang hidup berbeda. Yang bikin penasaran adalah misi itu sendiri. 3 dara ini menjalani misi berbahaya menyangkut perdagangan prototipe energi buatan Elena. Namun, rupanya usut-diusut, otak dari segala kekacauan dan fitnah tak jauh-jauh dari circle si Angels itu sendiri.

Sejak misi berjalan, 3 Angels ini menyibak satu per satu misteri otak dari perdagangan gelap senjata berbahaya itu. Meski tidak begitu dalam dan detail, perjuangan menyelesaikan misi ini tentu jadi perhatian besar kita. Jangan bandingkan dengan Mission Imposible, ya. Misi Charlie's Angels sebenarnya sederhana, tetapi teka-tekinya menjadi plot twist di bagian akhir film. Ada unsur women empowering yang diusung sepanjang cerita. So far, aku tidak terganggu sama sekali dengan isu-isu perempuan tersebut karena memang ingin menikmati filmnya apa adanya.

Coba, aku tantang kamu untuk menebak manakah pihak yang benar di antara para Bosley dari Townsend Agency? Tonton dulu, ya filmnya. Aku nggak akan kasih bocoran teka-teki yang muncul di tengah-tengah film itu apa. Yang pasti, kamu nggak akan sendiri, kok, kalau ingin bahas film Charlie's Angels, karena kini filmnya sudah menyentuh 3 generasi sekaligus; Generasi X (baby boomer), Generasi Y (millennial), dan Generasi Z. Tanya saja orang tua kita, mereka tentu kenal dengan Charlie's Angels.

Kalau mau nonton ramean bersama keluarga, aku sarankan lebih baik memesan tiket online via M-Tix. Apalagi nontonnya film Charlie's Angels, ya kan?! Sekarang hampir semua transaksi untuk atraksi dan nonton sudah serba online. Pembelian tiket online memang mengoptimalkan kenyamanan kita para penikmat film untuk memastikan ketersediaan tiket, memilih jadwal nonton, dan memilih kursi yang paling nyaman, tanpa antre. Tentu ini juga menjadikan transaksi lebih efektif dan fleksibel.

Nonton Charlie's Angels and M-Tix 4Nonton Charlie's Angels and M-Tix 5

Review Nonton Charlie's Angels 2019, Beli Tiket Via M-Tix

Review Nonton Charlie's Angels 2019, Beli Tiket Via M-Tix

Hal-hal semacam ini ditangkap juga oleh M-Tix. Rata-rata, pengguna M-Tix adalah orang-orang dari Gen-Y dan Gen-Z. Apalagi sejak bioskop Indonesia kembali hidup. Cinema XXI menggaungkan banyak sekali film Box Office yang layak ditonton masyarakat. Penikmatnya sebagian besar, ya, Gen-Y dan Gen-Z. Otomatis, industri aplikasi digital mengakomodir kebutuhan 2 generasi ini yang punya kemiripan, yaitu nggak mau ribet.

M-Tix sendiri baru saja mengeluarkan fitur baru, yaitu e-voucher dan pembelian F&B (Food and Beverage). Jadi, selain pesan tiket, kita bisa pesan makanan dan minuman di M-Tix. Bahkan ada yang paketan dengan harga tiket. Begitu sampai di Cinema XXI, kamu tinggal ambil pesanan makanan di bagian pick up point food and beverage. Nggak perlu antre di kasir lagi, kan. Apalagi kalau pesanannya makanan berat, biasanya kita harus menunggu 5-15 menit, bahkan baru bisa tersedia saat kita sudah berada di dalam studio. Agak mengganggu, kan. Jadi M-Tix menangkap kebutuhan untuk pemesanan F&B lewat aplikasi, sehingga bisa mengakomodir kenyamanan pengunjung.

Jangan khawatir, kini fitur baru dari M-Tix ini sudah bisa digunakan di lebih dari 130 lokasi bioskop. Secara umum, kedua fitur ini membuat layanan mobile ticketing M-Tix semakin mudah, praktis, dan asyik. Ada banyak promo pula. Pasti anak millennials dan Gen-Z senang nih berburu promo begini. To Infini-Z and beyond! 

Review Nonton Charlie's Angels 2019, Beli Tiket Via M-Tix

Yuk, nonton Charlie's Angels. Abis itu kita bisa ngobrol bareng. Nggak peduli kamu berasal dari gap generasi mana, yang penting semuanya tahu universe Angels. Iya, kan?! #NontonAsikPakeMtix

Komentar

Popular Posts